Allah Menegur Kita

Terkadang Allah memerintahkan bumi untuk begetar, sehingga terjadilah gempa bumi yang besar. Sehingga manusia pada takut, resah, kembali bertaubat, meninggalkan maksiat, dan tunduk dan menyesal kepada Allah. Sebagaimana yang ditegaskan sebagian sahabat, ketika terjadi gempa bumi, beliau mnyatakan,
ﻢﻜﺑﺭ ﻥﺇ ﻢﻜﺒﺘﻌﺘﺴﻳ
“Sesungguhnya Tuhan kalian menegur kalian.”
Disebutkan oleh Imam Ahmad, dari Shafiyah radhiallahu ‘anha , beliau mengatakan,
ﺖﻟﺰﻟﺯ ﺪﻬﻋ ﻰﻠﻋ ﺔﻨﻳﺪﻤﻟﺍ ﺮﻤﻋ ﻝﺎﻘﻓ : ﺎﻬﻳﺃ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺎﻣ ، ﺍﺬﻫ ؟ ﺎﻣ ﻉﺮﺳﺃ ﺎﻣ . ﻢﺘﺛﺪﺣﺃ ﻦﺌﻟ ﺕﺩﺎﻋ ﻻ ﻲﻧﻭﺪﺠﺗ ﺎﻬﻴﻓ
Pernah terjadi gempa di kota Madinah, di zaman Umar bin Khatab. Maka Umar berceramah, “Wahai manusia, apa yang kalian lakukan? Betapa cepatnya maksiat yang kalian lakukan. Jika terjadi gempa bumi lagi, kalian tidak akan menemuiku lagi di Madinah.”

Diceritakan oleh Ibn Abi Dunya dari Anas bin Malik, bahwa beliau bersama seorang lelaki lainnya pernah menemui Aisyah. Lelaki ini bertanya, “Wahai Ummul Mukminin, jelaskan kepada kami tentang fenomena gempa bumi!” Aisyah menjawab,
ﺍﺫﺇ ﺍﻮﺣﺎﺒﺘﺳﺍ ﺎﻧﺰﻟﺍ ، ، ﺭﻮﻤﺨﻟﺍ ﺍﻮﺑﺮﺷﻭ ﺍﻮﺑﺮﺿﻭ ﻑﺯﺎﻌﻤﻟﺎﺑ ﺭﺎﻏ ، ﻪﻠﻟﺍ ﻞﺟﻭ ﺰﻋ ﻪﺋﺎﻤﺳ ﻲﻓ ، ﻝﺎﻘﻓ : ﺽﺭﻸﻟ ﻢﻬﺑ ﻲﻟﺰﻟﺰﺗ ، ﺍﻮﺑﺎﺗ ﻥﺈﻓ ﺍﻮﻋﺰﻧﻭ ، ﻻﺇﻭ ﺎﻬﻣﺪﻫﺃ ﻢﻬﻴﻠﻋ
“Jika mereka sudah membiarkan zina, minum khamar, bermain musik, maka Allah yang ada di atas akan cemburu. Kemudian Allah perintahkan kepada bumi: ‘Berguncanglah, jika mereka bertaubat dan meninggalkan maksiat, berhentilah. Jika tidak, hancurkan mereka’.”

Orang ini bertanya lagi, “Wahai Ummul Mukminin, apakah itu siksa untuk mereka?”
Beliau menjawab,
ﺔﻈﻋﻮﻣ ﻞﺑ ﻦﻴﻨﻣﺆﻤﻠﻟ ﺔﻤﺣﺭﻭ ، ًﻻﺎﻜﻧﻭ ًﺎﻄﺨﺳﻭ ًﺎﺑﺍﺬﻋﻭ ﻰﻠﻋ ﻦﻳﺮﻓﺎﻜﻟﺍ ..
“Itu adalah peringatan dan rahmat bagi kaum mukminin, serta hukuman, adzab, dan murka untuk orang kafir.” (Al-Jawab Al-Kafi , Hal. 87–88)

Dari pernyataan Umar, beliau memahami bahwa penyebab terjadinya gempa di Madinah adalah perbuatan maksiat yang dilakukan masyarakat yang tinggal di Madinah. Pernyataan ini disampaikan kepada para sahabat dan mereka tidak mengingkarinya. Ini menunjukkan bahwa mereka sepakat dengan pemahaman Umar radhiallahu ‘anhu

0 Response to "Allah Menegur Kita"

Posting Komentar