Bercermin pada Keikhlasan

*segelintir nasehat untuk diri* 🙏🏻🙏🏻

"Bercermin Pada ke ikhlasan"

.... seorang pemuda paru baya berjalan menuju taman di dekat kantor dia bekerja saat tiba waktu istirahat kerja.  Lalu dia menghampiri seorang pengemis tua, dengan memberikan beberapa lembar uang, setelah nya pemuda itu duduk di bangku taman,dan datang lah seorang pria tua berkata "tidak aku lihat seorang pemuda yang lebih baik darinya (menunjuk ke arah sosok), dia hanya seorang tukang parkir, namun setiap hari selesai shalat juhur, dia selalu membawa bungkusan makanan di bawa pohon itu.. dan membagi makanan pada pengemis tua itu" .. lalu pemuda ini berkata "ya.. aku baru saja melakukan itu juga apa kau tidak melihatnya" beberapa saat pemuda ini pun terdiam dan pergi..

.... ke esokkan harinya pemuda ini kembali istirahat dari pekerjaan kantor nya,lalu dia melihat anak kecil ramai duduk2 di taman itu, pria ini mendatangi anak2 tersebut dan membagikan beberapa makanan pada mereka. Setelahnya dia duduk di bangku taman seperti biasa..  lalu datang pria tua yang sama duduk di sebelahnya dan berkata "tidak pernah aku melihat seorang pemuda yang lebih baik dari nya,walaupun dia seorang tukang parkir ,tapi setiap harinya setelah ashar dia selalu mengumpulkan anak di taman ini.. dan mengajarkan beberapa pelajaran untuk anak2 yang ada di sini" , lalu pria itu berkata "ya.. aku juga melakukan kebaikan,apa kau tidak melihatnya" beberapa saat dengan penuh pertanyaan pemuda ini pergi dari tempat duduknya..

... di hari ketiga.. pemuda ini kembali datang lagi ke taman saat istirahat,, dan dia  duduk di bangku taman seraya membaca Al qur'an dengan suara yang lantang juga indah, lalu datang seorang pria tua yang sama lagi mendatanginya dan berkata "tidak aku lihat seorang pemuda yang lebih baik dari tukang parkir itu, setiap menunggu waktu djuhur tiba, dia membaca qur'an di balik pohon itu setiap harinya"

Dengan penuh tanda tanya dan emosi.. dia (sang pemuda)mengatakan pada pria tua itu
"Hai.. pak tua, apakah kau tidak melihat aku juga melakukan hal yang sama. siapakah engkau, selalu saja menasehatiku, *apa kau tidak melihat aku juga melakukan hal yang sama bahkan lebih baik dari pemuda yang engkau ceritakan itu*, apa salahku kepadamu sehingga engkau selalu menggangguku.."

Lalu pria tua itu  berkata.. "aku pernah berbicara hal yang sama kepada pemuda tukang parkir, sama seperti aku berkata padamu.. namun jawaban yang aku dapatkan berbeda, saat aku mengajukan nasihat dan pertanyaan yang sama pada pemuda tukang parkir itu dia hanya menjawab "semoga segala kebaikan di berikan Allah SWT pada kita" ,,  sedangkan kau selalu mengatakan "apakah engkau tidak melihat aku melakukan hal yang sama, bahkan lebih dari tukang parkir tersebut"..

Lalu pria tua ini melanjutkan perkataanya.. "aku selalu melihat seseorang berniaga pada Allah SWT dengan penuh kepalsuan, mereka berharap apa yang di lakukan adalah sebuah kebaikan yang pantas di puji dan di berikan balasan yang lebih, bahkan dari mereka tidak sedikit yang mempertontonkanya dan menilai kebaikan itu untuk dirinya sendiri lalu di perlihatkan pada orang lain. Padahal Allah SWT tidak pernah tidur"

.... pria tua itu berdiri dari tempat duduknya dan memegang bahu pemuda itu lalu berkata "anak muda..  yg terlihat baik belum tentu memiliki tempat istimewa, . Kadang ke istimewa an itu datang dari sesuatu yang tidak terlihat,namun manis buahnya," dan pria tua itu pun pergi..

.... lalu pemuda tersebut pun terdiam dan menangis ..

"Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Sesungguhnya Allah swt tidak melihat (menilai) bentuk tubuh serta kebagusan wajah kalian,dan tidak juga pada harta kalian, tetapi Allah melihat (menilai) hati dan amal kalian." (HR. Bukhari dan Muslim)..

Ingatlah bahwa Alloh tidak sesekali menilai manusia dengan apa yang terlihat, baik gelar kita,jabatan kita,harta kita,atau bahkan rupa kita, dan perlunya menjaga Hati atas niat yg lurus.. baik itu di awal, di tengah dan di akhir, sebab sebanyak apapun amalan kita, jika itu tidak karena Allah SWT maka tidak akan ada kebaikan yang lebih yang akan di berikan Allah SWT sebatas keinginan kita saja, karena harus lah sesuai apa yang kita katakan,lakukan,dan apa yang ada di dalam hati kita.. selama itu adalah kebenaran yang datang dari Alloh dan Rasul-NYA maka ambilah tanpa melihat dan menilai dengan kesimpulan yang kita yakini,lakukan apa yang Allah SWT perintahkan,dan tinggalkan apa yang si larang.

.....  walaupun itu keluar dari dubur bangsawan,orang besar,kaya,hebat, ,tapi kalau itu kuning, tidak akan bisa di makan, dan sekalipun jika itu keluar dari dubur ayam, kalau itu telur, pasti ada manfaatnya. karena benar menurut kita belum tentu benar menurut Alloh SWT,tapi benar menurut Alloh SWT maka kebaikan dunia dan akhirat akan kita dapatkan"

.... semoga kita termasuk orang2 yang pandai bersyukur dan ikhlas mencintai Allah SWT juga menjadi hamba yang di cintai-NYA.

Wallahu'alam bishowab 🙏🏻🙏🏻

*dikutip dari ceramah ustadz abdullah taslim Lc,MA*

(~Abu Fatihah~)

0 Response to "Bercermin pada Keikhlasan"

Posting Komentar